PEMRED SERAMBI BERIKAN PELATIHAN JURNALISTIK DI BSIP ACEH
Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Aceh Kementerian Pertanian mengadakan mengadakan pelatihan jurnalistik bagi puluhan karyawan-karyawati di aula BSIP Aceh, pada Rabu (29/11) pagi. Kegiatan itu dibuka Kepala BSIP Aceh Firdaus, S.P., M.Si. Kegiatan ini mengahadirkan narasumber Pemimpin Redaksi Harian Serambi Indonesia Zainal Arifin M Nur. Acara ini ikut dihadiri Koordinator Kerjasama dan Pelayanan (KSPP) Rizki Ardiansyah, S.P., M.Si, Koordinator Program dan Evaluasi Husaini Yusuf, SP., M.Si dan seluruh karyawan-karyawati BSIP Aceh.
Kepala BSIP Aceh Firdaus, SP., M.Si dalam pembukaannya menyebutkan bahwa tujuan dari pelaksanaan pelatihan jurnalistik ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada karyawan khusus pengelola website dan media sosial (medsos) juga kepada para fungsional.
“Kita berharap output dari kegiatan ini adalah para karyawan dapat menyiapkan draft berita sebaik mungkin karena memang kita dituntut untuk menposting berita minimal 20 eks per bulan disamping juga video pendek” sebut Firdaus.
Sementara itu, narasumber tunggal Zainal Arifin M.Nur mengurai panjang lebar tentang pentingya ilmu jurnalistik kepada peserta. Menurut Zainal, dengan bekal ilmu jurnalistik kita bisa menangkal informasi bohong alias hoax yang bertebaran di berbagai media sosial, hingga grup-grup WhatsApp.
Dalam beberapa tahun terakhir, pengguna medsos semakin tinggi dan berita hoax makin merajalela. Oleh karena itu setiap individu harus mampu membawa diri dengan baik agar jangan terjebak pada pelanggaran penggunaan medsos itu sendiri.
Selain itu, Pemred Serambi ini juga memaparkan secara gamblang unsur penting yang harus dipenuhi oleh seorang jurnalis dalam menulis berita. Unsur itu menganut konsep 5 W + 1 H yakni sebuah berita harus mengandung What, Where, When, Who, Why dan How.
Waled sapaan akrabnya juga mengulas seputar teknik pengambilan foto jurnalistik. “Fungsi atau pentingnya kehadiran dari sebuah foto dalam jurnalistik adalah untuk memperkuat sebuah berita, sehingga berita tersebut dapat dipercaya dan layak dikonsumsi oleh masyarakat” ujar Waled.
Acara ini dimoderatori oleh Rizki Ardiansyah, S.P., M.Si dan mendapat antusiaisme penuh dari peserta pelatihan. Hal ini tercermin dari banyak peserta yang bertanya tatkala sesi diskusi berlangsung. (HY)