Tingkatkan kualitas dan Nilai Tambah Produk Beras, BSIP Aceh Gelar Bimtek Penerapan SNI Beras
Peningkatan kualitas dan nilai tambah produk beras dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu beras melalu penerapan SNI pada beras, maka dari itu untuk mendukung penerpan SNI Beras BSIP Aceh melaksanakan diseminasi SNI 6218:2020 melalui kegiatan Bimbingan Teknis Penerapan SNI Beras. Kegiatan Bimtek dilaksanakan di Aula Seulanga Hotel Safira Kabupaten Pidie, Selasa 26 September 2023.
Pelaksanaan Bimtek bertujuan untuk mengsosialisasikan, mendiseminasikan dan menyebarluaskan informasi SNI Beras. Sasaran yang dicapai dalam bimtek ini yaitu meningkatkan pengetahuan serta pemahaman tentang SNI Beras bagi pelaku usaha penggilingan padi dan stakeholder terkait. Selain itu dalam bimtek ini juga dilakukan diskusi oleh peserta dan narasumber tentang manajemen penerapan SNI. Bimtek ini dihadiri 30 peserta yang terdiri dari 20 pengusaha kilang padi dikabupaten Pidie, 3 staf fungsional yang membidangi pengelolaan hasil usaha tani dari Dinas Pertanian Pidie dan 7 Koordinator BPP.
Kepala Balai BSIP Aceh Bapak Firdaus, SP, M.Si dalam sambutannya memaparkan sosialisasi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian yang merupakan badan baru yang terbentuk melalui Perpress No 117 Tahun 2022 tentang Kementerian Pertanian. BSIP Aceh memiliki tugas dan fungsi melaksanakan penerapan standar instrumen pertanian. Kegiatan ini merupakan salah satu tugas BSIP dalam melakukan diseminasi penerapan SNI. Menurut beliau saat ini harga gabah terus meningkat, sehingga sangat mempengaruhi harga produksi beras dan banyak kendala yang dihadapi pengusaha penggilingan padi dalam memenuhi kebutuhan produksi beras. Maka dari itu sudah menjadi tugas pemerintah untuk terus melakukan upaya untuk dapat mengsejahterakan petani. BSIP Aceh mengambil peran dalam melakukan diseminasi penerapan standar pada produk pertanian guna meningkatkan jaminan mutu dan meningkatakan nilai tambah produk.
Kabupaten Pidie merupakan 4 besar produsen beras di Aceh setelah Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Timur dengan produktivitas mencapai 7000/kg. ”Peningkatan kualitas beras tidak lepas dari memecahkan segala permasalahan petani baik dari hulu-hilir” ujar Hasballah, SP,M.M sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pidie dalam pembukaan bimtek. Beliau meyakini bahwa pemerintah dapat mengambil kebijakan untuk menyelamatkan dan ikut mengsejahterakan petani dalam memenuhi produksi pertanian. Menjadi kewajiban kita agar selalu melakukan pendampingan terhadap petani dalam menghadapi segala permasalahan yang dihadapi.
Bimtek penerapan SNI Beras menghadirkan pemateri yang memiliki kompetensi dibidangnya. Turut hadir pejabat fungsional Asesor Manajemen Mutu Industri Ahli Madya dari Balai Standardisasi dan Palayanan Jasa Indusrti (BSPJI) ibu Fitriana Djafar, S.Si, M.T dan Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Bapak Abdurrahman. Adapaun materi yang disampaikan yaitu terkait pengenalan dan penerapan SNI Beras (SNI: 6128:2020) dan Manajemen Penggilingan Padi dalam meningkatkan kualitas produk beras. Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dimana diperoleh beberapa infromasi dan masukan yang sangat berarti dalam upaya penerapan SNI pada produk beras, seperti penanganan pasca panen yang baik, beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam menghasilkan beras yang bermutu, serta bagaimana alur proses pengajuan SNI beras.
Acara bimtek diakhiri dengan penutupan dari kepala BPSIP Aceh Bapak Firdaus, SP.M.Si. ”Menjadi kewajiban kita untuk melakukan penerapan standar dalam produk pertanian guna meningkatkan mutu dan kualitas produk pertanian. Legalitas dalam produk yang kita hasilnya akan berdampak pada nilai produk dan juga keamanan produk saat dikonsumsi oleh masyarakat”.