BSIP Aceh Laksanakan Bimtek Penerapan SNI Beras
Banda Aceh- Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Aceh menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penerapan SNI Beras pada 7 September 2023 di Aula Keumala Hotel Kota Banda Aceh. Bimbingan teknis dengan tema penerapan SNI Beras untuk peningkatan kualitas dan nilai tambah produk beras bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman tentang SNI Beras dan menjaring umpan balik terkait kendala serta potensi penerapan SNI Beras pada usaha penggilingan padi dan stakeholder lainnya.
Peningkatan pengetahuan melalui bimtek ini menghadirkan narasumber dari Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI) Aceh Bapak Muhammad Masri Kaum serta Asesor Manajemen Mutu Industri dari Balai Standardisasi Pelayanan Jasa Industri Aceh Ibu Huslah Shudri, S.Si, MT.
Tahun 2023 merupakan tahun pertama BPSIP melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai balai penerapan standar instrumen pertanian. tentunya banyak hal kedepannya yang akan menjadi tugas dan kegiatan kami dalam meningkatkan standar pada sektor pertanian. seperti halnya bimtek ini salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan nilai tambah beras. “Peningkatan nilai tambah beras dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu dari beras yang terjaga kualitas dan keamanannya melalui penerapan SNI”. Ucap Kepala BPSIP Bapak Firdaus, S.P, M.Si dalam sambutannya. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan penerapan SNI produk beras harus terus didorong, salah satunya adalah dengan mensosialisasikan dan mendiseminasikan tentang pentingnya SNI tersebut kepada produsen beras.
Acara bimtek dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Bapak Jafar, S.P, M.Si. dalam sambutannya beliau menegaskan pentingnya memperhatikan proses pascapanen yang sangat mempengaruhi mutu produk beras. Saat ini di aceh besar terdapat 113 kilang padi yang terdata. Berdasarkan data yang diperoleh masih sangat sedikit kilang padi yang berskala besar dan menerapkan SNI Mutu beras. “Dengan adanya bimtek ini merupakan satu langkah awal untuk menjadi pintu dalam penerapan SNI Mutu Beras, maka dari itu diharapkan bimtek ini dapat diikuti dengan sebaik-baiknya, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan di lapangan bagi pengusaha kilang padi, dan para penyuluh dapat mendiseminasikan informasi yang di depan nantinya”. Tutup Bapak Kepala Dinas Pertanian dalam pembukaannya.
Peserta Bimtek dihadiri sebanyak 30 orang, terdiri dari 20 pengusaha penggilingan padi, 4 orang staff Dinas Pertanian Aceh Besar dan 6 PPL Koordinator BPP. Materi yang didalami pada bimtek yaitu Manajemen dan proses produksi beras berkualitas tinggi serta Pengenalan Standar nasional Beras (SNI 6128:2020). Manajemen merupakan unsur terpenting dan berkaitan erat dengan efisiensi untuk mencapai suatu tujuan. Dalam produksi beras dibutuhkan ketepatan manajemen dan prosesing pasca panen untuk menghasilkan beras yang bermutu dan keberlangsungan usaha penggilingan padi yang terjaga. Saat ini di Aceh sudah ada 9 Kabupaten yang memiliki penggilingan padi yang terstandar. Tentunya jumlah ini akan terus bertambah dengan adanya kesadaran dari semua pihak untuk terus mendorong dan meningkatkan mutu produksi beras yang baik. (FW)